Setelah Kokosehan, Akhirnya Web Saya Terindeks Juga!

akhirnya web ini terindeks
Image: generated with AI

Apa yang lebih menyakitkan bagi seorang bloger selain webnya terkena deindex? Menghilang dari mesin pencari seakan-akan kita tak pernah ada di muka Bumi.

Itulah yang terjadi pada web saya.

Kisah suram ini bermula ketika dua tahun belakangan saya kembali berada di lorong gelap yang sama. Gangguan kepribadian yang saya derita membuat saya kesulitan berfungsi sebagai manusia. Jangankan bekerja atau mengurusi website, masih ingat nama saja sudah prestasi luar biasa.

Berbeda dari masa kambuh sebelum-sebelumnya, episode yang ini begitu konstan dan sedemikian panjang. Semakin berusaha keluar, semakin saya tersesat lebih dalam. Kesadaran saya timbul tenggelam.

Tak hanya menghilang dari dunia maya, saya juga perlahan lesap dari dunia nyata.


Menghilang dari Mesin Pencari

Circa bulan Maret 2023, saya memutuskan untuk tidak memperpanjang hosting web karena masalah finansial. Saat itu saya masih menggunakan WordPress. Domainnya sendiri masih aktif sehingga mesin pencari tak pernah berhenti datang tapi tidak menemukan apa-apa. Perlahan tapi pasti, artikel-artikel di web ini mulai menghilang dari mesin pencari.

Bulan September 2023, domain langitamaravati.com juga menuju masa akhir. Lagi-lagi, saya memutuskan untuk tidak memperpanjangnya. Membiarkan domain memasuki masa tenggang. Merelakan sesuatu yang telah saya bangun selama bertahun-tahun.

Sebab seperti yang pernah saya katakan dalam artikel “Apa yang Akan Terjadi pada Blog Ini Bila Saya Mati?”, saya tidak mengejar konsep keabadian. Apa yang mati biarlah mati. Apa yang pergi relakan ia pergi.

Tetapi saya belum mati.


Mencari Jalan untuk Kembali

Ketika seluruh usaha untuk membawa isi kepala kembali ke dunia nyata terasa sia-sia, saya menjajaki setapak yang saya cintai: menulis.

Maka sebelum domain memasuki masa redemption, saya berubah pikiran. Domain diperpanjang tetapi hostingnya tidak agar tidak menjadi beban finansial. Saya memutuskan untuk menggunakan platform lain yang tidak memerlukan hosting. Maksudnya, tidak perlu menggunakan hosting berbayar.

Maka saya membangun kembali blog dari awal dengan Hugo. Setidaknya, dengan Hugo saya bisa menggunakan serverless hosting seperti Netlify atau Vercel. Gratis tentunya.

Bulan November 2023 web saya berusaha bangkit dari “kematian”. Namun tidak dengan indexing-nya.

Penasaran, juga sebagai jalan untuk mencari jawaban, saya membeli domain baru langitamaravati.my.id. Web Hugo yang dihosting di Netlify itu kemudian menggunakan domain baru yang fresh from the oven ini. Sayangnya nasib nahas yang sama juga menimpa. Root domainnya terindeks, akan tetapi artikel-artikelnya tidak.

Saya kembali menggunakan domain langitamaravati.com sembari mencari teknologi lain selain Hugo. Sekadar menguji hipotesis bahwa ada kemungkinan Hugonya bermasalah. Hmmm … bukan Hugonya, sih, sayanya aja yang enggak becus.

Sejak bulan November 2023 hingga kemarin, nama Langit Amaravati masih menghilang dari mesin pencari.


Kesialan-Kesialan yang Terus Berulang

Bulan November 2024, saya harus kembali membayar 2 domain. Sialnya, karena belum bisa bekerja secara normal, masalah finansial masih menjadi hambatan sehingga saat itu saya memutuskan untuk tidak memperpanjangnya.

Seakan-akan itu belum cukup, saat dana untuk membeli domain sudah ada, domain langitamaravati.com sudah dibeli oleh orang lain dan dipakai untuk membuat web judol.

“Bangsat!” umpat saya, entah kepada siapa.

Jadi saya hanya memperpanjang langitamaravati.my.id karena harganya cukup murah, itu pun setelah memasuki masa tenggang.

Saya adalah perempuan yang pernah kehilangan segalanya. Domain hanya hal renik. Walau agak kesal, domain langitamaravati.com itu pun saya relakan.

Apa yang pergi biarlah pergi.


Masih Mencari Jalan untuk Kembali

Karena mengira bahwa deindex disebabkan oleh Hugo, saya memutuskan untuk pindah ke SSG lain dan menggunakan domain langitamaravati.my.id.

Setelah mencoba berbagai teknologi, Hexo menjadi pilihan. Sebetulnya web Hexo ini sudah dibuat pada bulan Januari 2024, tetapi berhenti dan baru diteruskan di bulan Desember 2024. Dengan tertatih karena harus belajar teknologi baru, saya membangun web ini dari awal lagi.

Akhir Desember 2024 web ini live, menggunakan teknologi baru dan domain baru. Berbeda dari sebelumnya, kali ini saya menggunakan Vercel untuk hosting.

Tapi tetap tidak terindeks.

Jangankan terindeks, sitemap pun tidak terbaca.

Di titik ini saya benar-benar bingung karena tidak menemukan akar masalahnya. Apakah domain? Apakah hosting? Atau SSG-nya?

Sebetulnya saya tidak begitu peduli apakah web ini terindeks atau tidak, yang penting saya punya wadah untuk menulis. Sayang ego saya mengatakan sebaliknya. Ego sebagai web developer. Ego sebagai SEO content writer. Ego sebagai bloger senior yang seharusnya sudah khatam tentang seluk-beluk pengideksan.

Ego sebagai manusia yang gengsi bila dikalahkan oleh mesin bernama Google Search.


Berhentilah Mencari, Maka Kita Akan Menemukan

Tanggal 10 Januari 2025, ketika mulai lelah karena tidak tahu penyebabnya, saya menurunkan ego dan berhenti mencari jawaban. Dengan berat hati, saya mencopot domain TLD dan sepenuhnya menggunakan subdomain Vercel: https://langitamaravati.vercel.app kemudian mendaftarkan properti baru di Google Search Console.

Apakah Anda tahu apa yang terjadi?

Hanya dalam hitungan jam, web ini langsung terindeks. Dengan dada berdebar karena trauma dengan “couldn’t fetch” saat submit sitemap, saya submit ulang sitemap dan hasilnya tentu saja sukses. Masih ragu-ragu, saya mencoba request indexing salah satu artikel, hasilnya sama: langsung terindeks tak lama kemudian.

Setelah mati suri selama dua tahun, web ini hidup kembali, gaes!

indexing

Dari pengalaman pahit ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab deindeks dalam kasus saya adalah:

  1. Domain yang sudah pernah memasuki masa tenggang akan sulit dipulihkan.

    Meski Dewaweb sebagai registrar mengatakan bahwa domain telah aktif kembali, mesin pencari mengatakan sebaliknya.

  2. Kesalahan pada konfigurasi DNS dan nameserver.

    Kemungkinan saya salah mengonfigurasi DNS dan nameserver di Vercel dan Netlify. Walau secara kasatmata web dapat diakses dan propagasi sukses, kemungkinan ini tetap ada.

  3. Bisa karena Hugo bisa juga tidak.

    Semua artikel di web yang menggunakan Hugo sepenuhnya diangkut dari WordPress yang notabene sudah terkena deindex. Juga karena di Hugo saya menggunakan slug ./blog/judul-artikel/ yang di-redirect ke ./judul-artikel/. Hipotesis ini perlu dibuktikan. Nanti deh, saya coba dengan web lain yang juga menggunakan Hugo.

    Berbeda dari Hugo, di Hexo saya menggunakan root domain untuk artikel sehingga tidak memerlukan redirect. Di web ini pun saya menulis artikel baru. Hanya beberapa artikel yang diangkut dari Hugo.

  4. Couldn’t fetch sitemap adalah bahaya laten.

    Setelah kelayapan ke berbagai forum, banyak website yang menggunakan teknologi SSG dan SSR yang mengalami nasib serupa. Ada yang menggunakan Next.js, Astro, Remix, dan lain-lain. Hal ini terjadi pada web yang menggunakan berbagai hosting, tak hanya Vercel dan Netlify.

    Membayangkan para web developer kawakan kesulitan sekadar submit sitemap sebetulnya hal yang cukup lucu bagi saya. Seperti kata Valiant Budi dalam novel Joker, selalu ada komedi di setiap luka. Selalu ada hal-hal yang bisa kita tertawakan dari situasi yang paling mengenaskan.

    Beberapa orang mengatakan ini adalah bug di Google Search Console. Saya mengamini itu karena kesulitan submit sitemap tidak terjadi di Bing Webmaster Tool atau Yandex.

    Namun, lagi-lagi hipotesis ini juga perlu dibuktikan. Bila Google Search kesulitan mengindeks web yang hosting dan domainnya ada di tempat berbeda (misal hosting di Netlify, domain di GoDaddy), bagaimana bila hosting dan domainnya ada di provider yang sama? Katakanlah hosting di Vercel dan kita membeli TLD juga dari Vercel.


Meski sudah terindeks, tapi masih menyisakan pertanyaan-pertanyaan besar seperti:

  • “Karena ini subdomain, apakah web saya akan mendapatkan peringkat baik?”
  • “Karena tidak menggunakan TLD, apakah masih akan ada tawaran sponsored post?”
  • “Bagaimana dengan personal branding? Masa web developer pakai subdomain gratisan?”
  • Dan lain-lain, dan seterusnya.

Namun, pertanyaan itu tak perlu dijawab. Hal yang terpenting adalah saya sudah menemukan alasan mengapa web ini tidak terindeks. Juga karena perlahan-lahan kesehatan mental saya mulai membaik dan mulai bisa bekerja.

Suatu hari, bila kondisi mental dan finansial sudah stabil, barangkali saya akan membeli domain .dev atau .tech. Sementara itu, biarlah web ini sebagaimana adanya. (eL)

TAGS: Personal
Langit Amaravati

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Suka dengan artikel-artikel di blog ini dan merasa mendapatkan manfaatnya? Dukung saya dengan mentraktir kopi. Dengan dukungan Anda, saya dapat terus menulis dan berkarya.

Hatur nuhun!

Traktir Kopi