Dasar-Dasar Bahasa Pemrograman

Saya tidak pernah ingat kapan pertama kali belajar ngoding secara autodidak dan random, mungkin dua tahun, mungkin tiga tahun lalu. Yang jelas, bulan Mei 2019 menjadi titik awal saya mulai belajar dengan roadmap yang benar.
Artikel ini saya rangkum dari kelasnya Pak Dhika dan berbagai sumber sebagai upaya untuk mengasah kemampuan saya dalam memahami hal-hal paling fundamental. Topik yang sama juga pernah saya bahas di Twitter, tapi kali ini saya tulis ulang dengan lebih komprehensif.
Device & Software yang Dibutuhkan
Ketika belajar bahasa pemrograman, kita perlu beberapa alat pendukung. Alat-alat ini untuk praktik. Jadi bagi Anda yang belum punya laptop, misalnya, tetap bisa belajar walau belum bisa praktik.
Laptop/PC
Sayangnya, saya tidak pernah mencoba atau menemukan referensi ngoding via smartphone. Oleh karena itu, Anda memerlukan laptop atau PC untuk belajar ngoding.
- Operating System (OS): Windows, Linux, atau Mac.
- Minimum RAM: 2GB.
- Untuk Windows: Disarankan menggunakan Windows 10.
Web Browser
Anda bisa menggunakan web browser apa saja. Namun, saya menyarankan menggunakan Google Chrome, Edge, atau Mozilla Firefox for Developers untuk pengalaman terbaik.
Code Editor
Pilih code editor yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti Visual Studio Code, Sublime Text, atau editor lain yang nyaman digunakan.
Jaringan Internet
Untuk sekadar ngoding web menggunakan HTML, CSS, dan JS native, sebenarnya tidak memerlukan jaringan internet karena dapat dilakukan secara offline.
Namun, jaringan internet tetap diperlukan jika Anda:
- Menggunakan sumber daya eksternal, seperti Google Fonts atau framework seperti Bootstrap.
- Mengakses dokumentasi, video tutorial, atau sumber belajar lainnya secara online.
Bahasa Pemrograman untuk Pemula
Manusia berbicara dengan bahasa manusia, sedangkan mesin atau komputer dan software berbasis komputer menggunakan bahasa mesin. Lebih tepatnya, binary code seperti di bawah ini.

Lalu bagaimana kita memberikan instruksi agar komputer/mesin mengerti apa yang harus dilakukan? Misal, “Hey, kamu. Kalau saya pijit tombol ‘publish’, yang harus kamu lakukan adalah abcdefgh.”
Apakah kita harus ngomong bahasa mesin? Ya bisa aja, tapi peupeus sirah.
Fungsi Bahasa Pemrograman
Nah, di sinilah FUNGSI bahasa pemrograman: untuk menjembatani antara bahasa manusia dengan bahasa mesin.
Dengan bahasa pemrograman, komputer atau mesin akan mengerti apa yang harus dilakukan dan kita pun mengerti apa yang harus diperintahkan.
Pengertian Program
Pada dasarnya, semua aplikasi, peralatan komputasi, bahkan blog WordPress yang Anda gunakan, atau Hexo yang sedang saya gunakan sekarang adalah sekumpulan program. Ada program yang sangat sederhana, ada pula yang sangat rumit.
Program adalah kumpulan atau serangkaian INSTRUKSI yang kita berikan untuk memberitahu komputer apa yang harus dilakukan.
Semakin rumit task atau tugas yang harus dilakukan oleh komputer, semakin rumit pula program atau instruksi yang harus ditulis.
Contoh: Kita ingin mengubah background web kita dari putih menjadi hitam. Bagaimana caranya?
Kita tidak bisa langsung memberi perintah seperti, “Ubah latar belakang web saya menjadi hitam.” Sebaliknya, kita harus menulis kode program di theme atau file CSS seperti ini:
body {
background-color: #000;
}
Browser akan membaca dan mengerti perintah ini sehingga akan mengubah latar belakang web kita menjadi hitam (hex code #000 atau #000000).
Kode di atas bukan bahasa pemrograman, hanya baris kode CSS, but you got the point. Coba bayangkan andai kita harus menulis serangkaian binary code untuk memerintahkan mesin, ripuh pisan pastina.
Pengertian dan Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman
Sebagaimana bahasa manusia, mesin juga punya berbagai bahasa. Ada berapa banyak bahasa pemrograman? Ratusan, ada yang masih digunakan sampai sekarang, ada pula yang sudah ditinggalkan. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa di masa depan akan lahir bahasa pemrograman baru.
Pengertian Bahasa Pemrograman
Jika program adalah sekumpulan instruksi, maka bahasa pemrograman adalah serangkaian instruksi dalam bahasa program tertentu.
Bahasa pemrograman yang saya maksud di sini disebut juga bahasa pemrograman native atau asli. Semakin tinggi tingkat sebuah bahasa pemrograman, maka semakin dekat dengan bahasa manusia. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah maka semakin dekat dengan bahasa mesin.
Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman
Sejak diciptakan pertama kali di awal tahun 1950-an (beberapa sumber mengatakan tahun 1943-an), bahasa pemrograman telah berkembang. Ada yang hilang, ada pula yang masih dipergunakan sampai sekarang. Perkembangannya semakin pesat sejak dunia memasuki abad digital.
Saya tidak hafal seluruh bahasa pemrograman yang pernah ada di dunia, tapi berikut beberapa di antaranya:
- Javascript
- PHP
- Java
- Python
- Ruby
- C++
- C#
- R
- Rust
- Kotlin
- Golang
Beberapa di antaranya pasti pernah Anda dengar.
“Waduh, ada banyak geuningan. Kumaha diajarna?”
Untuk pemula, cara paling baik agar mudah memahami bahasa pemrograman adalah itu tadi, menganalogikan bahasa pemrograman seperti bahasa manusia. Misalanya, ada bahasa Inggris, Indonesia, Prancis, Jerman, dll.
Sunda | Indonesia | Inggris |
---|---|---|
naon | apa | what |
Coba lihat contoh di atas. Maknanya sama, bukan? Bahasanya saja yang berbeda.
Nah, begitu juga dengan bahasa pemrograman. Setiap bahasa pemrograman memiliki instruksi sendiri saat memerintahkan mesin. Kadang, antara satu bahasa memiliki kemiripan dengan bahasa pemrograman lainnya. Persis seperti bahasa manusia.
Contoh:
PHP | JavaScript | Python |
---|---|---|
echo "Hello world!" |
console.log("Hello world!"); |
print("Hello World") |
Ketiganya menginstruksikan hal yang sama: menampilkan tulisan “Hello world!” ke layar. Instruksinya saja yang berbeda.
“Bahasa pemrograman apa yang paling bagus?”
Tergantung. Pertimbangan ketika memakai bahasa pemrograman tertentu adalah: APA YANG AKAN KITA BUAT? Website, web application, mobile application, atau apa? Sekompleks apa?
Karena ini untuk pemula, kita tidak akan membahas lebih jauh tentang masing-masing bahasa pemrograman tersebut. Kita akan ngobrol-ngobrol lagi tentang itu di artikel lainnya.
Library dan Framework
Teman-teman pasti pernah mendengar nama jQuery, Laravel, Vue, React, atau Django. Apa sebenarnya nama-nama tersebut? Apakah mereka juga termasuk bahasa pemrograman? Tidak, mereka bukan bahasa pemrograman, melainkan library dan framework.
Berbicara dengan mesin/komputer itu tidak selalu sederhana. Untuk menjalankan satu tugas tertentu, sering kali dibutuhkan puluhan bahkan ratusan baris kode program. Ini jelas tidak efisien. Oleh karena itu, bahasa pemrograman biasanya menyediakan library dan framework untuk mempermudah proses pengembangan.
Library
- Library adalah kumpulan kode yang dapat digunakan kembali untuk menyelesaikan tugas tertentu.
- Biasanya digunakan untuk fungsi spesifik, seperti memanipulasi DOM (dengan jQuery) atau menangani data (dengan lodash).
- Pengembang memiliki kontrol penuh atas bagaimana dan kapan kode library digunakan.
Contoh library:
- Javascript: jQuery
- Python: NumPy, Pandas
Framework:
- Framework adalah kerangka kerja yang menyediakan struktur dan aturan dalam pengembangan aplikasi.
- Berbeda dengan library, framework lebih mengatur alur kerja pengembangan.
- Contohnya adalah Laravel untuk pengembangan aplikasi web berbasis PHP, atau Vue dan React untuk frontend development.
Contoh framework:
- Javascript: Angular, Vue, React
- PHP: Laravel, CodeIgniter (CI), Symfony
- Python: Pyramid, Django
HTML dan CSS
Berbicara tentang bahasa pemrograman dan dunia pengembangan web tidak akan lengkap tanpa menyebut HTML dan CSS. Banyak calon developer (termasuk saya dulu) yang mengira HTML dan CSS adalah bahasa pemrograman, padahal bukan.
“Apakah HTML dan CSS Bahasa Pemrograman?”
Tidak, HTML dan CSS bukan bahasa pemrograman.
HTML (HyperText Markup Language):
- Definisi: HTML adalah standard markup language yang digunakan untuk membangun struktur sebuah halaman website.
- Analogi: Jika website diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka HTML adalah kerangka, dinding, jendela, dan elemen-elemen yang membentuk struktur bangunan tersebut.
CSS (Cascading Style Sheets):
- Definisi: CSS adalah bahasa gaya (language style) yang digunakan untuk mengatur tampilan elemen-elemen HTML.
- Analogi: Jika HTML adalah kerangka bangunan, maka CSS adalah cat, warna kusen, desain interior, dan semua aspek estetika yang membuat bangunan terlihat indah.
- Fungsi Tambahan: Selain untuk estetika, CSS juga sering digunakan untuk mengatur tata letak dan urutan elemen HTML (CSS layouting).
Seperti halnya bahasa pemrograman, CSS juga memiliki framework untuk mempercepat dan mempermudah pengembangan tampilan web. Beberapa contoh framework CSS adalah: Bootstrap, Tailwind CSS, Bulma, UIKit, dan lain-lain.
Kesimpulannya, bahasa pemrograman merupakan bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan mesin. Dengan analogi sederhana ini, saya kira belajar ngoding tidak akan terlalu menakutkan, bukan? (eL)