Belajar Menggambar Perspektif, Siapa Tahu Jadi Arsitek

Belajar menggambar perspektif
Image: generated with AI

Konon, perspektif adalah salah satu materi yang sulit dikuasai, terutama oleh para pemula yang baru belajar menggambar. Saya setuju dengan pendapat tersebut karena menggambar perpektif ternyata memang susah.

Namun, studi tetaplah studi. Kalau tidak dicoba dan dipelajari, sampai kapan pun, kita tidak akan pernah bisa menguasainya. Maka saya belajar lagi perspektif. Kali ini menggambar rumah.


Perpektif Satu Titik Hilang

Satu titik hilang atau 1 vanishing point. Pada jenis perspektif yang ini saya tidak terlalu mengalami kesulitan. Intinya, titik awalnya hanya 1 kemudian kita menarik garis dari sana. Semakin dekat maka objek gambar akan semakin besar.

Mula-mula, saya membuat kerangka menggunakan pensil. Dalam hal ini pensil mekanik. Setelah gambar-hapus, gambar-hapus, baru ditebalkan dengan drawing pen.

Sebagai finishing, saya menambahkan tekstur dan bayangan menggunakan charcoal pencil dan beberapa yang lain. Proses yang sama juga dilakukan ketika menggambar perspektif lainnya.

“Itu menggambarnya pakai penggaris?

Ya, tentu saja pakai penggaris.

“Emang boleh menggambar pakai penggaris?”

Boleh, dong. Ya, lagi pula ini gambar rumah, kalau garisnya papareolan nanti rumahnya roboh.


Perspektif Dua Titik Hilang

Di sini saya sudah mulai oleng. 🤣

Kesulitan paling besar adalah ketika menggambar bagian plafon, lalu disambungkan dengan dinding di bawahnya. Saya juga sedikit kesulitan menggambar jendela, terutama kusennya.


Perspektif Tiga Titik Hilang

Jika ketika menggambar perspektif 2 titik hilang saya oleng, saat menggambar 3 titik hilang udah enggak tahu lagi, deh. Garis yang satu ditarik ke mana, garis yang lain bingung harus ke mana. But I did it.


Art Supply

Sebagai referensi, berikut daftar art supply yang saya gunakan ketika menggambar:

  • Buku sketsa: de Goya Kraft Paper.
  • Drawing pen: uni-Pin 0.3, black.
  • Pensil: Faber Castell mechanical pencil, 0.5.
  • Finishing: Himi Miya charcoal pencil (black), Derwent colour soft (white), dan ELS charcoal pencil (sanguine).
  • Penggaris: penggaris Butterfly yang 3 ribuan.

Bagaimana kesannya setelah mencoba? Apakah kapok? Harus saya akui bahwa menggambar perpektif memang sulit, tapi bukan hal yang mustahil.

Saya membutuhkan waktu lebih banyak untuk menggambar ini jika dibandingkan gambar lain, tapi tentu saja tidak kapok. Juga cukup puas dengan hasilnya.

Kapan-kapan, saya mau mencoba menggambar perpektif dengan objek yang lebih kecil dan tidak terlalu rumit. Misalnya printer atau mesin cuci. (eL)

TAGS: Learn
Langit Amaravati

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Suka dengan artikel-artikel di blog ini dan merasa mendapatkan manfaatnya? Dukung saya dengan mentraktir kopi. Dengan dukungan Anda, saya dapat terus menulis dan berkarya.

Hatur nuhun!

Traktir Kopi